PENENTUAN PERLAPISAN BATUGAMPING FORMASI RAJAMANDALA MENGGUNAKAN METODE GROUND PENETRATING RADAR DI DAERAH PADALARANG, KABUPATEN BANDUNG
Abstract
Batugamping Formasi Rajamandala sangat menarik untuk diteliti karena batuannya tersingkap secara luas di permukaan. Batugamping terbentuk di wilayah laut dangkal yang tersingkap menjadi perbukitan karena gejala tektonik berupa subduksi dan lipatan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Ground Penetrating Radar (GPR) untuk mengetahui sebaran fasies batugamping. Penelitian ini meliputi, pengambilan data pada frekuensi 75 MHz, pengolahan data dengan menggunakan perangkat lunak ReflexW, dan interpretasi data lapangan. Data bor digunakan untuk membantu interpretasi sebaran fasies dalam arah vertikal. Frekuensi antena yang digunakan adalah 75 MHz. Penggunaan frekuensi ini memberikan kemampuan resolusi yang cukup baik dengan jangkauan kedalaman yang memenuhi target. Proses pengolahan data GPR dilakukan dengan tahapan, penapisan noise, penguatan sinyal gelombang, proses bandpass frekuensi, dekonvolusi, stack trace, migrasi kirchoff, penapisan f-k-filter, dan penerapan koreksi statik. Data yang sudah diolah kemudian diinterpretasi dan dianalisis sehingga didapatkan sebaran fasies dan struktur batugamping. Daerah Cikamuning sekitar sumur X merupakan daerah slope dari terumbu, karena didominasi oleh fasies batugamping packstone-grainstone dan floatstone-rudstone dengan arah pengendapan timurlaut - baratdaya.
Downloads
References
Annan dan Davis, 1989. Ground Penetrating Radar, Workshop Notes, Sensor & Software Inc.
Baker, G.S., dan Harry, 2007. Stratigraphic analysis using GPR. Geological Society of America.
Baker, P.L., 1991. Response of ground penetrating radar to bounding surfaces and lithofacies variations in sand barrier sequence. Expl Geophys ,22,: h. 19-22.
Dunham, R.J., 1962. Classification Of carbonate rocks according to depositional textures. AAPG Memoir No. 1.
Embry, A.F., dan Klovan, J.E., 1971. Late Devonian reef tract on Northeastern BanksIsland. Canadian Petroleum Geology Bulletin, 19, h. 730-781.
Geological Research Group, 2009. Geology of Rajamandala Complex. Faculty of Earth Sciences and Technology ITB.
Nugroho, D., dkk., 2009. Significance of the sedimentology and stratigrafy for the evolution and demise of the oligocene rajamandala limestone, Padalarang, West Java, Indonesia. Indonesian Petroleum Association.
Sandmeier, K.J., 1998. ReflexW Version 5 Reference Manual. Http://www.sandmeier-eo.de/Reflex/ reflexw.html.
Siregar, S., 2005. Sedimentasi dan model terumbu Formasi Rajamandala di daerah Padalarang-Jawa Barat. Riset Geologi dan Pertambangan, Jilid 16 No.1.
Sudjatmiko, 1972. Peta Geologi Lembar Cianjur, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Copyright (c) 2017 Buletin Sumber Daya Geologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Buletin Sumber Daya Geologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Buletin Sumber Daya Geologi berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik hak cipta.
Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, penyelidikan, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.