CEBAKAN NIKEL LATERIT DI PULAU GAG, KABUPATEN RAJA AMPAT, PROVINSI PAPUA BARAT
Abstract
Pulau Gag, yang terletak terpencil di deretan kepulauan Raja Ampat, merupakan pulau yang memendam sumberdaya mineral yang berlimpah. Sumber daya tersebut berupa cebakan bijih nikel laterit (Ni, Co, Fe) yang menempati ± 2/3 dari pulau tersebut. Secara geologi, 2/3 bagian Pulau Gag ditempati oleh komplek ofiolit yang terdiri atas batuan ultramafik (serpentinit, harzburgit, dan piroksenit) sedangkan sisanya ditempati oleh batuan gunungapi. Komplek ofiolit di Pulau Gag ini diduga sebagai kerak samudera yang secara tektonik tersungkup di tepi benua dan busur kepulauan akibat adanya pergerakan Benua Australia kearah utara. Laterit nikel terbentuk akibat adanya proses pelapukan kimia yang terjadi pada batuan ofiolit yang telah mengandung nikel. Bijih nikel sekunder berupa garnierite diendapkan kembali dalam horizon tanah penutup, limonit dan saprolit setelah mengalami pengayaan oleh proses pelapukan. Berdasarkan hasil analisa contoh, menunjukkan bahwa kandungan Ni dalam laterit adalah 1,2% Ni, >30% Fe (lapisan limonit); 1,2% Ni, <15% Fe (lapisan saprolit).
Downloads
References
Abidin, H.Z., Wahyono, Ari, K. dan Amir, H., 2012. Eksplorasi nikel laterit di Pulau
Waigeo, Papua Barat. Laporan Perusahaan. Tidak terbit.
Abidin. H.Z. dan Rahman, 2011. Eksplorasi nikel laterit di daerah Baula, Kolaka,
Sulawesi Tenggara. Laporan Perusahaan. Tidak terbit.
Abidin, H.Z. dan Baharuddin, 2007. Eksplorasi nikel laterit di daerah Maba,
Halmahera Timur, Maluku Utara. Laporan PT. KSM. Tidak terbit.
Abidin H.Z., Baharuddin dan Partoyo, E., 2007. Eksplorasi nikel laterit di daerah Buli,
Haltim. Laporan PT.KSM. Tidak terbit.
Abidin, H.Z. dan Rusmana, E., 2003. Origin of iron oxide within weathered granite and tin alluvial deposition, South Bangka District, Bangka-Belitung. Majalah Geologi Indonesia, 18 (2), 95-105.
Abidin, H.Z., 2001. Iron oxide associated with the ultramaphic rocks, Mt. Kukusan Area,
South Kalimantan. Indonesian Mining Journal, 7 (3) : 14-23.
Abidin, H.Z. dan Hakim, AS., 2001. Dismembered ophiolite Complex in Mt. Kukusan
Area, Batuicin District, South Kalimantan : Synthetic, origin and
economic important. Publikasi Khusus, Puslitbang Geologi, 28 : 75-88.
Edward, P. dan Atkinson, K (1986), Ore Deposit Geology, Chapman and Hill, London-
Newyork, halaman 18-37.
Evan, A.M. (1992), Ore Geology and Industrial Minerals : An Introduction, Blackwell Scientific Publication, 390 h. Geoscience and Natural Resources, Germany, 1982.
Hamilton, W. (1979), Tectonic of the Indonesia Region, Geol.Survey Prof. Paper 1078, 345h
Kertapati, E., Asdani, I. Effendi (2001), Peta Kegempaan Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Nicholas, A. (1989). Structures of ophiolites and dynamics of oceanic lithosphere. Kluer Academic Publishers. Dordrecht-Boston-London. 311h.
Pieters, P., C.J. Pigram, D.S. Trail, D.B. Dow (1983), The Stratigraphy of Western Irian Jaya, Bull. Geol. Res. and Dev. Centre, No.8 14-48
PT. Antam – BHP Minerals (1999), Gag Island Joint Ventures Progress Report #1 Tidak terbit.
Supriatna, S., Hakim A.S. dan Apandi, T. (1995), Peta Geologi Lembar Waigeo, Irian Jaya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung
Wilson, M. (1989), Igneous Petrogenesis, Unwin Hyman, London, 466 h.
Copyright (c) 2017 Buletin Sumber Daya Geologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Buletin Sumber Daya Geologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Buletin Sumber Daya Geologi berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik hak cipta.
Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, penyelidikan, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.