DELINEASI NILAI RESISTIVITAS DI LAPANGAN PANAS BUMI TAMBANG SAWAH MENGGUNAKAN METODE MAGNETOTELLURIK

  • Andre Rahmat Al Ansory Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
  • Hana Raihana Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
  • Vinki Loverly Pritama Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
  • Welly Saputri Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
  • Faritz Bagda Maghribi Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
  • Muchammad Farid Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
  • Arif Ismul Hadi Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
  • Halauddin Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
  • Budi Harlianto Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
  • Nanang Sugianto Program Studi Geofisika, Jurusan Fisika, Universitas Bengkulu
Kata Kunci: geothermal, magnetotellurik, resistivitas, reservoir, caprock, hot rock, Tambang Sawah

Abstrak

Gambaran struktur bawah permukaan lapangan panas bumi Desa Tambang Sawah telah terpetakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendelineasi nilai resistivitas di daerah Desa Tambang Sawah, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu berdasarkan pengukuran magnetotellurik yang hasilnya nanti dapat mengidentifikasi nilai resistivitas rendah, menengah, dan tinggi untuk menginterpretasikan panasbumi di daerah penelitian tersebut. Metode magnetotelurik (MT) dengan sensor elektrik dan magnet digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan. Ada dua sensor listrik berarah horizontal (Ex, Ey) dan tiga buah sensor magnetik yang berarah horizontal (Hx, Hy) dan vertikal (Hz). Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah nilai resistivitas 20ohm.m sampai dengan 50 ohm.m dianggap sebagai reservoir, sedangkan resistivitas 0,26ohm.m sampai dengan 0,8 ohm.m dianggap sebagai caprock, dan resistivitas lebih besar dari 300 ohm.m dianggap sebagai batuan sumber panas (hot rock).

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Andini, D., Lepong, P., Natalisanto, A.I., 2020. Identifikasi Kawasan Zona Panas Bumi (Geothermal) Di Daerah X Menggunakan Metode Magnetotellurik. J. Geosains Kutai Basin 3, 1–8.

Arief, R., Sukandar, M., Putra, C., 2018. Penelitian geologi medis daerah Lebong Tambang Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Bid. Miner. 1–32.

Bemmelen, R.W.V.A.N., 1969. THE ALPINE LOOP OF THE TETHYS ZONE. tectonophysiscs 8, 107–113.

Fitrida, S.M., Sampurno, J., Ivansyah, O., Kholid, M., 2015. Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Bebrdasarkan Metode Magnetotelirik di Kawasan Panas Bumi Wapsalit Kabupaten Buru Provinsi Maluku. POSITRON V.

Gafoer, s., T.C. Amin., & R.P., 2007. Peta geologi lembar Bengkulu, Sumatera [Peta] = Geological map of the Bengkulu quadrangle, Sumatera / oleh S. Gafoer, T.C. Amin dan R. Pardede. Bandung : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2007.

Hana Raihana, Jesika Erni Elfrita Sinaga, Adinda Gusti Cahyani, Halauddin, Suhendra, Anggiat Hutauruk, N.S., 2023. Identification of Alteration Zones Based on Resistivity and Induced Polarization Geoelectric Survey. Jambura Geosci. Rev. 5, 119–126. https://doi.org/10.34312/jgeosrev.v5i2.17931

Hendra, G., 2013. Metoda Magnetotellurik 1–17.

Iqbal, M., Wachisbu, M., 2015. Pemodelan Data Magnetotelurik Dengan Remote Reference Untuk Eksplorasi Cekungan Migas Studi Kasus : Lapangan Em-4 Dosen Pembimbing Remote Reference For Oil And Gas Basin Exploration Case Study : Em-4 Field.

Iskandar, Z., 2008. Petrogenesis batuan vulkanik daerah tambang emas Lebong Tandai , Provinsi Bengkulu , berdasarkan karakter geokimianya. Indones. J. Geosci. 3, 57–73.

Kasbani, 2009. TIPE SISTEM PANAS BUMI DI INDONESIA DAN ESTIMASI POTENSI ENERGINYA. PMG – Badan Geol.

Mukazairo, D.S.E., Refrizon, R., Sugianto, N., 2020. Peta Anomali Magnetik Daerah Mineralisasi Emas Di Desa Tambang Sawah Kecamatan Lebong Utara Berdasarkan Pengukuran Magnetik. Newton-Maxwell J. Phys. 1, 19–24. https://doi.org/10.33369/nmj.v1i1.14292

Putra, ilham dharmawan, Nasution, reza ade firdaus, Harijoko, A., 2017. Aplikasi Landsat 8 Oli/Tirs Dalam Mengidentifikasi Altrasi Hidrotermal Skala Regional : Studi Kasus Daerah Rejang Lebong dan Sekitarnya, Provinsi Bengkulu. kebumian 2, 56–63.

Ramdhani, F., Setiawan, A., Raharjo, imam b., A, L., 2017. Pemodelan 2 dimensi data magnetotellurik berdasarkan analisis phase tensor dalam penentuan geoelectrical strike dan dimensionalitas data di Lapangan Panas Bumi “ X .” youngster Phys. jaournal 6, 205–212.

Rosenkjær, G.K., 2011. Electromagnetic methods in geothermal exploration. 1D and 3D inversion of TEM and MT data from a synthetic geothermal area and the Hengill geothermal area, SW Iceland. Faculty of Earth Sciences School of Engineering and Natural Sciences University of Iceland.

Salam, R.A., Harmoko, U., 2017. Pemodelan 2D Sistem Pana Bumi Daerah Garut Bagian Timur Menggunakan Metode Magnetotelurik. Youngster Phys. J. 6, 143–150.

Sri, Setiawan, I., Fiqih, F.M., Fauzi, A.I., 2009. Batuan volkanik.

Sugianto, A., A.W, A.K., 2012. Survei Magnetotellurik Daerah Pana Bumi Kepahiang Kabupaten Kepahiang, Bengkulu [WWW Document]. Pus. Sumber Daya Geol.

Suparno, S., 2009. Energi Panas Bumi. A present from the heart of the earth. Univ. Indones. Depok 13–26.

Taufiquddin, 2014. Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Daerah Panas Bumi Dengan Metode Gravity (Studi Kasus di Daerah Sumber Air Panas Desa Lombang Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep).

Wulandari, J.C., Gaffar, E.Z., Zulaikah, S., P, N.A., 2017. Penentuan Struktur Litologi Daerah Panasbumi Probolinggo Menggunakan Metode Magnetotelurik (MT).

Diterbitkan
2023-11-29
Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi