Sistem Panas Bumi Daerah Candi Umbul-Telomoyo Berdasarkan Kajian Geologi Dan Geokimia
Abstract
Sistem panas bumi daerah Candi Umbul-Telomoyo, Jawa Tengah merupakan salah satu lapangan panas bumi di Indonesia yang terbentuk pada lingkungan magma basaltik. Fluida panas satu fasa bertemperatur tinggi terbentuk pada zona resevoir yang memiliki permeabilitas tinggi sebagai fasa cair. Fluida ini dapat tersimpan dengan baik di reservoir dikarenakan ditutupi lapisan penudung berupa batuan ubahan yang bersifat kedap air. Zona upflow dari sistem panas bumi Telomoyo terbentuk di dalam kaldera komplek Telomoyo, sedangkan zona outflow terbentuk di daerah sekitar manifestasi Candi Dukuh, Candi Umbul dan Pakis Dadu. Karakteristik sistem panas bumi daerah Candi Umbul-Telomoyo menunjukkan bahwa daerah ini potensial untuk dikembangkan.
Downloads
References
Anonim, 2010. Laporan Survei Terpadu Geologi dan Geokimia Daerah Panas Bumi Candi Umbul-Telomoyo, Provinsi Jawa Tengah, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung (unpublished report)
Anonim, 1993, Laporan Akhir Pengumpulan Data Geologi, Geokimia, dan Geofisika serta Pengukuran Landaian Suhu di dalam Sumur Dangkal di daerah Telomoyo-Jawa Tengah. Pertamina, Jakarta
Anonim, 1989, Geologi dan Alterasi Batuan Daerah Gunung Telomoyo, Jawa Tengah.Pertamina, Jakarta
Anonim, 1988, Laporan Survey Hg dan CO daerah Gunung Telomoyo, Jawa Tengah.Pertamina, Jakarta
Hayashi, M., 1973. Hydrothermal alteration in the Otake geothermal area, Kyushu. J. Japan Geotherm. Energy Assoc.
Hermawan, D. dan Rezky, Y. , 2011, Del i neasi Daerah Prospek Panas Bumi Berdasarkan Analisis Kelurusan Citra Landsat di Candi Umbul-Telomoyo, Provinsi Jawa Tengah, Bul. Sumber Daya Geologi, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung
Robert E.Thaden, dkk, 1975, Geologi Lembar Magelang dan Semarang, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Rybach, L, 1981, Geothermal systems: conductive heat flow, geothermal anomalies.In: Rybach, L,and Muffler, L.J.P, (eds) Geothermal systems. Wiley, New York, 3-36
Soengkono, S., Te Kopia geothermal system (New Zealand) - the relationship between its structure and extent, Geothermics 28 (1999a), page 767-784.
Soengkono, S., Analysis of Digital Topographic Data for Exploration and Assessment of Geothermal System, Proceeding 21st New Zealand Geothermal Workshop (1999b).
Suryantini and Hendro Wibowo, Application of Fault and Fracture Density (FFD) Method for Geothermal Exploration in Non-Volcanic Geothermal System; a Case Study in Sulawesi-Indonesia.Proceedings World Geothermal Congress 2010. Bali, Indonesia.
Copyright (c) 2018 Buletin Sumber Daya Geologi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Buletin Sumber Daya Geologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Buletin Sumber Daya Geologi berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik hak cipta.
Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, penyelidikan, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.