PENGAYAAN LOGAM BERAT Mn, Co, DAN Cr PADA LATERIT NIKEL DI KABUPATEN KONAWE UTARA, PROVINSI SULAWESI TENGGARA

  • Ronaldo Irzon Pusat Survei Geologi
Keywords: Konawe Utara, logam berat, profil pelapukan, ultramafik

Abstract

Proses pelapukan lebih mudah terjadi pada wilayah beriklim tropis seperti di Indonesia dan meredistribusi kandungan kimia batuan induk. Hasil proses pelapukan batuan ultramafik banyak teridentifikasi di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Proses pengayaan logam-logam berat pada horizon pelapukan di wilayah Konawe Utara merupakan tujuan penelitian ini. Perangkat XRF dan ICP-MS milik Laboratorium Geologi – Pusat Survei Geologi dimanfaatkan dalam pengukuran kadar oksida utama, unsur jarang, dan unsur tanah jarang pada setiap horizon pelapukan dari tiga profil: Andowia, Wawolimbue, dan Marombo. Horizon saprolit di Marombo dianggap layak untuk dijadikan pengganti horizon saprolit di Wawolimbue, karena berasal dari lokasi yang tidak jauh dan sebagai hasil dari pelapukan batuan ultramafik. Dapat disimpulkan bahwa logam berat: Mn, Co dan Cr terkayakan pada horizon laterit relatif terhadap dua horizon pelapukan lainnya, sedangkan Ni tertahan pada transitional bedrock. Pada sisi lain, Mg, Si, dan Ca cenderung mengalami pengurangan bertahap berbanding lurus dengan proses pelapukan. Profil Wawolimbue dan Marombo sangat mungkin berasal dari batuan induk yang sama dan dipertegas oleh diagram laba-laba unsur tanah jarang. Perbedaan pola diagram unsur tanah jarang berikut derajat anomali Eu menegaskan kesimpulan bahwa profil Andowia berasal dari batuan induk berbeda terhadap profil Wawolimbue-Marombo. Unsur tanah jarang paling terkayakan pada horizon laterit dengan anomali Ce negatif terkait terbentuknya fraksi lempungan dan oksidasi spontan Ce3+ menjadi Ce4+ saat pelapukan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Ronaldo Irzon, Pusat Survei Geologi
Bidang Geosains

References

Ahmad, W., 2006. Nickel Laterites: Fundamental of chemistry, mineralogy, weathering process, formation and exploration, Tidak dipublikasikan, PT. INCO, 207 p.

Alam, S., Sunarminto, B.H. dan Siradz, S.A., 2012. Karakteristik Bahan Induk Tanah dari Formasi Geologi Kompleks Ultramafik di Sulawesi Tenggara. Jurnal Agroteknos, v.12(2), pp. 122-120.

Anonim, 2013. Sulawesi Tenggara dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara, pp.3-9.

Bao, S.X., Zhou, H.Y., Peng, X.T., Ji. F.W. dan Yao, H.Q., 2008. Geochemistry of REE and yttrium in hydrothermal fluids from the Endeavour segment, Juan de Fuca Ridge, Geochemical Journal, 42, pp. 359 – 370.

Brown, E.T., Bourles, D.L., Colin, F., Sanfo, Z., Raisbeck, G.M. dan Yiou, F., 1994. The development of iron crust lateritic systems in Burkina Faso, West Africa examined with in-situ-produced cosmogenic nuclides, Earth and Planetary Science Letters, 124, pp. 19-33.

Calagari, A.A., Farahani, F.K., dan Abedini, A., 2015. Geochemical Characteristics of a laterite: The Jurassic Zan Deposit, Iran. Acta Geodynamica et Geomaterialia, 12(1), pp.67-77.doi:10.13168/AGG.2015.0001.

Castor, S.B. dan Hedrick, J.B., 2006. Rare earth elements’, in Kogel, et al., eds., 2006, Industrial Minerals & Rocks, 7th edition, Society for Mining, Metallurgy, and Exploration, Inc., pp. 769-792.

Chaerul, M., Pallu, M.S., Selintung, M. dan Patanduk, J., 2015. Distribution and Mobility of Heavy Metal Materials in Settling Ponds Post Laterite Nickel Mining (A Case Study: North Motui Konawe, Southeast Sulawesi)’. International Journal of Engineering Research and Applications, 5(6-2), p.72-75.doi: 10.1007/s11631-014-0686-y.

Charlton, T.R., 2000. Tertiary evolution of the Eastern Indonesia Collision Complex’Journal of Asian Earth Sciences, 18, pp.603-631.

Gao, J.M., Yan, Z.K., Liu, J., Zhang M. dan Guo, M., 2014. A novel hydrometallurgical approach to recover valuable metals from laterite ore. Hydrometallurgy, 150, pp.161–166.

Hariri, M.M., 2004. Petrographical and Geochemical Characteristics of the Ultramafic Rocks of Jabal Zalm, Central Arabian Shield, Saudi Arabia. The Arabian Journal for Science and Engineering, 29(2A), pp.123-133.

Heggie, G.J., Barnes, S.J. dan Fiorentini, M.L.,2013. Application of lithogeochemistry in the assessment of nickel-sulphide potential in komatiite belts from northern Finland and Norway. Bulletin of the Geological Society of Finland, 85, pp. 107–126.

Irzon, R., Syafri, I., Hutabarat, J., dan Sendjaja, P., 2016. REE Comparison between Muncung Granite Samples and their Weathering Products, Lingga Regency, Riau Islands. Indonesian Journal on Geoscience, 3(3), pp.149-161.doi: 10.17014/ijog.3.3.149-161.

Irzon, R. dan Baharuddin, 2016. Geochemistry of Ophiolite Complex in North Konawe, Southeast Sulawesi, Eksplorium, 37(2), pp.101-114.

Jainwu, L., Ganlin, Z., dan Zitong, G., 2014. Mobilization and redistribution of elements in soils developed from extreme weathering basalt on Hainan Island, Chinese Journal of Geochemistry, 33, pp.262-271.doi: 10.1007/s11631-014-0686-y.

Kumar, A. dan Maiti, S.K., 2013. Availability of Chromium, Nickel and Other Associated Heavy Metals of Ultramafic and Serpentine Soil /Rock and in Plants, International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering, 3(2), pp.256-268.

Marker, A., dan de Oliveira, J.J., 1994. Climatic and morphological control of rare earth element distribution in weathering mantles on alkaline rocks, Catena, 21, pp.179-193.

Mustapha, A.M. dan Alhassan, M.,2012. Chemical, Physico-chemical and Geotechnical Properties of Lateritic Weathering Profile Derived from Granite Basement, Electronic Journal of Geotechnical Engineering, 17(J), pp.1505-1514.

Purwanto, H.S. dan Agustini, S., 2014. Lateritisasi Nikel Pulau Pakal, Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara, Jurnal Ilmiah MTG, 7(1).

Ratie, G., Jouvin, D., Garnier, J., Olivier, R., Miska, S., Guimaraes E., Cruz, V.L., Sivry, Y., Zelano, I., Pelletier, M.E., Thil, F. dan Quantin, C., 2015. Nickel isotope fractionation during tropical weathering of ultramafic rocks, Chemical Geology, 402, pp.68-76.

Rusmana, E., Sukido, Sukarna, D., Haryono, E., dan Simandjuntak, T.O., 1993. Geology of the Lasusua – Kendari Quadrangle, Sulawesi, Geological Research and Development Centre, Bandung.

Sagapoa, C.V., Imai, A. dan Watanabe, K., 2011. Laterization Process of Ultramafic Rocks in Siruka, Solomon Island, Journal of Novel Carbon Resources Sciences, 3, pp.32-39.

Sun, S.S. dan McDonough, W.F., 1989. Chemical and isotopic systematics of oceanic basalts: implications for mantle composition and processes, Geological Society, London, Special Publications, 42, pp.313-345.

Syafrizal, Anggayana, K., dan Guntoro, D., 2011. Karakterisasi Mineralogi Endapan Nikel Laterit di Daerah Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Sulawesi Tenggara, Jurnal Teknologi Mineral, 18(4), pp.211-220.

White, W.M., 2011. Geochemistry, Chapter 7: Trace Elements in Igneous Process. Wiley-Blackwell, Chicester, pp.268-318.

Published
2017-08-31
Section
Buletin Sumber Daya Geologi