KARAKTERISTIK ZONASI BATUAN RESERVOAR BERDASARKAN PETROGRAFI, SERBUK BOR, UJI TEKANAN DAN TEMPERATUR DI LAPANGAN PANAS BUMI SOKORIA, KABUPATEN ENDE, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

RESERVOIR CHARACTERISTICS BASED ON PETROGRAPHY, CUTTING, PRESSURE AND TEMPERATURE TEST IN SOKORIA GEOTHERMAL FIELD, ENDE REGENCY, NUSA TENGGARA TIMUR PROVINCE

  • Aldila Jasmine Purbiyantoro Universitas Padjadjaran
  • Agus Didit Haryanto Universitas Padjadjaran
  • Euis Tintin Yuningsih Universitas Padjadjaran
  • Haris Siagian Universitas Padjadjaran
Kata Kunci: metilen biru, petrografi, Sokoria, uji P&T, mineral alterasi

Abstrak

Lapangan Panas Bumi Sokoria terletak di Desa Sokoria, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik zonasi secara vertikal batuan penudung, transisi dan reservoar pada sumur W-1 dan W-2. Pendekatan yang digunakan adalah analisis petrografi dan analisis metilen biru (MeB) untuk mengetahui rasio ilit-smektit dan kehadiran mineral alterasi dalam batuan sebagai indikator batas zona batuan penudung, transisi dan reservoar. Uji tekanan dan temperatur (P&T Test) juga digunakan sebagai panduan dalam penentuan zonasi. Hasil yang didapat bahwa zona penudung panas bumi berada dari permukaan hingga kedalaman 700 mVD (meter vertical depth), dibuktikan oleh indeks MeB sedang – tinggi (20 – 80%) penciri smektit serta temperatur batuan  sekitar 100°C. Zona transisi berada dari kedalaman 700 mVD – 1100 mVD, dibuktikan oleh indeks MeB rendah (6 – 20%) sebagai penciri ilit dan ilit-smektit serta temperatur uji mencapai 200°C. Zona reservoar berada pada kedalaman 1100 mVD, dicirikan oleh indeks MeB sangat rendah (<10 %) sebagai penciri ilit serta kemunculan epidot pada sumur W-1 di kedalaman 1119 mMD (meter measured depth) dan sumur W-2 di kedalaman 1338 mMD, uji P&T menunjukkan temperatur reservoar dapat mencapai 250°C.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Corbett, G.J., and Leach, T.M., 1998. Southwest Pacific gold-copper systems: Structure, alteration and mineralization. Soc. Econ. Geol. Special Publication 6, 238p.

Harvey C, Anderson, E., Johnstone, R., Christyono, 2000. Coexisting Volcanism and Hydrothermal Activity at Kelimutu, Flores Island, Eastern Indonesia, Proceeding of World Geothermal Congress, Kyushu-Tohoku, Japan.

Harvey C, Anderson, E., Johnstone, R., Christyono, 1998. Sokoria, East Indonesia: A Classic Volcano Hosted Hydrothermal System, Proceeding of 20th NZ Geothermal Workshop.

Hochstein, M.P., Simanjuntak, J., Sudarman, S., 2010. Geothermal Prospects of the Eastern Banda Arc Islands (Indonesia). Proc WGC.

Giggenbach, W., 1991. Chemical techniques in geothermal exploration. Appl. Geochem. Geotherm. Reserv. Dev. 119–144.

Grim, R.E., 1953. Clay Mineralogy, International series in the earth sciences. McGraw-Hill.

Nicholson, K., 2012. Geothermal fluids: chemistry and exploration techniques. Springer Science & Business Media.

Reyes, A.G., 2000. Petrology and mineral alteration in hydrothermal systems: From diagenesis to volcanic catastrophes. United Nations University, Geothermal Training Programme.

Reyes, A.G., 1990. Petrology of Philippine geothermal systems and the application of alteration mineralogy to their assessment. J. Volcanol. Geotherm. Res. 43, 279–309. https://doi.org/10.1016/0377-0273(90)90057-M

Sarmiento, Z.F., Sagala, B., Siagian, H., 2019. The Sokoria Geothermal System, Flores Island, Indonesia. Geothermics 82, 282–295.

Suparman, S., 2009. Sumur Injeksi Mt-6 Di Lapangan Panas Bumi Mataloko, Kabupaten Ngada–Nusa Tenggara Timur. Bul. Sumber Daya Geol. 4, 58–67.

van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia: General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, the East Indies, Inclusive of the British Part of Borneo, the Malay Peninsula, the Philippine Islands, Eastern New Guinea, Christmas Island, and the Andaman and Nicobar Islands. Martinus Nijnhoff, the Netherlands.

Diterbitkan
2020-08-31