STUDI GEOKIMIA TANAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN MINERALISASI LOGAM DAERAH KETUNGAU HULU, KABUPATEN SINTANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT
STUDY OF SOIL GEOCHEMISTRY AND IT’S RELATIONSHIP WITH THE PRESENCE OF METAL MINERALIZATION IN KETUNGAU HULU AREA, SINTANG REGENCY, WEST KALIMANTAN PROVINCE
Abstrak
Lokasi daerah penelitian berada di Dusun Aboi, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat dengan luas daerah 18 km2. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil prospeksi emas yang lebih terperinci berupa delineasi daerah prospek berdasarkan analisis geologi, geokimia, alterasi dan mineralisasi. Metoda penelitian yang dilakukan meliputi pengambilan sampel tanah dengan sistim ridge and spur dan sampel batuan serta analisa laboratorium yang terdiri dari geokimia, petrografi, XRD dan mineragrafi.
Geologi terdiri dari Satuan Batupasir Greywacke, Satuan Batupasir Arenite, dan Satuan Intrusi Diorit dengan struktur yang berkembang relatif berarah utara barat laut – selatan tenggara dan barat laut - tenggara. Alterasi yang berkembang berupa zona argilik dan zona propilitik. Mineralisasi ditemukan dalam urat kuarsa bertekstur dogtooth, crustiform, colloform, dan asikuler dengan arah orientasi relatif barat laut - tenggara dan utara timur laut – selatan barat daya yang ditandai oleh adanya mineral sulfida seperti, kalkopirit, pirit, sfalerit, kovelit dan native Au dengan kisaran kandungan emas 0,61 s.d 32,8 ppm. Dari sampel tanah menunjukkan anomali Au: log 1,90 ppb, Pb: sqrt 7,44 ppm, Zn: log 1,92 ppm, Cu: log 1,69 ppm, dan Mn: log 2,46 ppm. Anomali tersebut dikontrol oleh litologi, struktur, dan topografi. Dari analisis korelasi Pearson terdapat dua kelompok unsur yaitu Au dan Pb-Zn-Cu-Mn. Berdasarkan persebaran anomali dan keterdapatan mineralisasi dapat didelineasi kemungkinan empat daerah prospek yaitu prospek KU-1, KU-2, BE-1, dan BE-2.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Corbett, G.J. dan Leach, T.M., 1998. Southwest Pacific Rim gold-copper systems: structure, alteration, and mineralization. Society of Economic Geologists. 6, 240 h.
Darman, H. dan Sidi, F.H., 2000. An outline of the geology of Indonesia. Indonesian Association of Geologists, h.69-81.
Hall, R. and Nichols, G., 2002. Cenozoic sedimentation and tectonics in Borneo: climatic influences on orogenesis. Geological Society, London, Special Publications, 191(1), h. 5-22.
Harding, T. P., Wilcox, R. E., dan Seely, D. R., 1973. Basic wrench tectonics. Bulletin of Association of American Petroleum Geologist, 57(1), h.74-96.
Hartono, U., 2006. Petrogenesis of The Sintang Intrusives and Its Implications for Mineralization In Northwest Kalimantan. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral,16, h.210-219.
Heryanto, R., Harahap, B.H., Sanyoto, P., Williams, P.R., dan Pieters, P.E., 1993. Peta Geologi Lembar Sintang Kalimantan Skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.
Heryanto, R. dan Jones, B.G., 1996: Tectonic development of Melawi and Ketungau Basins, Western Kalimantan, Indonesia. Bull. Geol. Res. Dev. Centre, Bandung, 19, h.151–179.
Kingston Morrison Ltd., 1997. Imporant hydrothermal minerals and their significance. Geothermal and Mineral Services Division Kingston Morrison Limited, Australia, 7, h.76.
Pirajno, F., 2012. Hydrothermal mineral deposits: principles and fundamental concepts for the exploration geologist. Springer Science & Business Media, 692 h.
Rose, A. W., Hawkes, H. E., dan Webb, J. S., 1979. Geochemistry in mineral exploration. Academic Press, U.S.A., 657 h.
Sinclair, A. J., 1974. Selection of threshold values in geochemical data using probability graphs. Journal of Geochemical Exploration, 3(2), h.129-149.
Seltman, Howard J., 2018. Experimental Design and Analysis, Pittsburgh: Carnegie Mellon University.
Tim Inventarisasi PSDG. 2007. Inventarisasi dan Penyelidikan Mineral dan Batubara Daerah Perbatasan Sintang, Provinsi Kalimantan Barat – Malaysia. Pusat Sumber Daya Geologi Bandung.
Van Zuidam, R., 1985. Guide to geomorphic aerial photographyc interpretation and mapping. International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), The Hague, 325 h.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Buletin Sumber Daya Geologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Buletin Sumber Daya Geologi berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik hak cipta.
Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, penyelidikan, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.