KARAKTERISTIK ENDAPAN BIJIH BESI LATERIT PADA BLOK BARAT DAN BLOK TIMUR PT SILO, KABUPATEN KOTABARU, KALIMANTAN SELATAN BERDASARKAN ANALISIS GEOKIMIA DAN MINERALOGI

CHARACTERISTICS OF LATERITE IRON ORE DEPOSIT IN WEST BLOCK AND EAST BLOCK OF PT SILO, KOTABARU DISTRICT, SOUTH KALIMANTAN BASED ON GEOCHEMICAL AND MINERALOGICAL ANALYSIS

  • Ayumi Hana Putri Ramadhani Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung
  • Andi Cahyadi PT Sebuku Iron Lateritic Ores
  • Tatik Handayani Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
  • Suwahyadi Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi
Kata Kunci: Endapan Laterit, Bijih Besi, geokimia, mineralogy

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik endapan laterit pada Blok Barat dan Blok Timur Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan menggunakan metode observasi lapangan, dan analisis laboratorium meliputi analisis titrasi, XRF, XRD dan petrografi. Karakteristik endapan laterit Blok Barat memiliki kedalaman 10 meter s.d 15 meter. Zona red limonit memiliki kandungan Fe 51,25% dengan komposisi mineral hematit, magnetit, goethite, ilmenit, spinel. Zona yellow limonit memiliki kandungan Fe 50,1% dengan komposisi mineral goethite, hematit, gibsit, ilmenit. Zona saprolit memiliki kandungan Fe 16,2% komposisi mineral hematit, krisotil, goethite, garnet, diopside. Karakteristik endapan laterit Blok Timur yaitu memiliki kedalaman 6 meter s.d 7,5 meter. Zona red limonit memiliki kandungan Fe 47,38% dengan komposisi mineral hematit, goethite, ilmenit, spinel. Zona yellow limonit memiliki kandungan Fe 38,70% dengan komposisi mineral goethite, hematit, chromite, gibsit, spinel. Zona saprolit memiliki kandungan Fe 15,08% komposisi mineral hematit, goethite, diopside, fayalite. Batuan dasar (Bedrock) daerah penelitian berupa periodotit yaitu dunit dan harzburgit yang telah terserpentinisasi. Komposisi mineral batuan dasar yaitu olivin, piroksen, mineral opak serta beberapa mineral sekunder yaitu serpentin dan talk. Batuan dasar Blok Barat memiliki kandungan Fe sekitar 7,73% s.d 8,03% sedangkan batuan dasar Blok Timur memiliki kandungan Fe sekitar 6,59% s.d 7,49%.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Referensi

Cahyadi, A., Krisnanto, Y., Herkusuma, D. S., Budiansyah, A., Kadarusman, A., dan Swamidhrma, Y. C. A. 2017. Geology Of Sebuku and Mineral Deposit Potentials. Malang: PIT IAGI 2017 Malang.

Elias, M., 2005, Nickel Laterite Deposits - Geological Overview, Resources and Exploitation, Centre for Ore Deposit Research, University of Tasmania

Evans, A. M., 1993, Ore Geology and Industrial Minerals: An Introduction, Blackwell Publishing: Oxford.

Gleeson, S. A., Butt, C. R. M., dan Elias, M., 2003, Nickel Laterites: A Review, SEG Newslette.

Kadarusman, A., 2009, Ultramafic Rocks Occurences in Eastern Indonesia and their Geological Setting, The 38th IAGI Annual Convention and Exhibition.

Rustandi E., Nila E.S., dan Sanyoto P. 1986. Laporan Geologi Lembar Kotabaru Kalimantan Selatan Skala 1: 250.000, Pusat Survei Geologi, Bandung.

Rustandi, E., Nila, E. S., Sanyoto, P., dan Margono, V., 1995, Peta Geologi Lembar Kotabaru, Kalimantan Skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi: Bandung.

Rollinson, H., 1983, The Geochemistry of Mafic and Ultramafic Rocks from the Archaean Greenstone Belts of Sierra Leone, Mineralogical Magazine.

Streckeisen, A., 1976, To Each Plutonic Rock its Proper Name, Earth Science Reviews, International Magazine for Geo-Scientists. Amsterdam. Vol.12

Sutisna, D. T., 2006, Tinjauan Umum Potensi dan Pemanfaatan Cebakan Bijih Besi di Indonesia, Buletin Sumberdaya Geologi, vol. 2.

Yuwono, Y. S., 1987, Petrology of the Cretaceous Magmatic Rocks from Meratus Range, Southeast Kalimantan, Journal of Southeast Asian Earth Sciences.

Diterbitkan
2024-01-08
Bagian
Buletin Sumber Daya Geologi