Kajian Endapan Pasir Besi di Daerah Pantai Selatan Kabupaten Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Abstrak
Iron as One of primary raw material in steel and construction industry, it's presence and potencies in Indonesia have an important role. Genetically, known 3 formation of iron deposits (1) Primary, (2) Lateritic, (3) Secondary/reworking process.
Based on the survey conducted in Ende in 2005, the typical of iron deposits in this area is classified into sedimentary iron deposits (due to leaching, transporting, accumulating and depositing in somewhere). The accumulation of magnetite grains suggested is due to by leaching, washing in the long term and occurs intensively, so that produce high magnetite concentration in certain area. The interesting area is spread in four sectors; Rapo Rindu, Bheramari, Ruku Ramba and Ondorea sectors.
The result of physical laboratory analysis (in concentrate) show the magnetite degree (MD) is vary from 10% to 50%, whereas from chemical analysis known the highest grade reach 37.10% and lowest grade is around 4.4%. However, the everage grade, in general are from 10 to 25 %.
The potential of the deposits is obtained from combination between field work laboratory analysis and for those areas mentioned above the total hypothetics resources is 57.134.358,4 ton (concntrate). It seem the deposits of this area is not economic in mining view because very small (under 100 millions tonnes).
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Bambang N. Widi., 2005, laporan Hasil Penyelidikan Tinjau Endapan Pasir Besi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. PT. Ever Mining.
Bambang W., Kisman, A. Said, Soepriadi, Budiharyanto, 2005, Eksplorasi Logam Besi di Pesisir Selatan Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung.
Bandi, S.Djaswadi, S.L.Gaol, 1994, Laporan Pendahuluan Penyelidikan Mineral Logam di Daerah Wolowaru Kab. Ende, Flores - Nusa Tenggara Timur, Direktorat Sumberdaya Mineral, Bandung.
Franklin dkk., 1999, Eksplorasi Logam Mulia dan Logam Dasar di Daerah Wai Wajo dan Sekitarnya Kabupaten SIKKA - Nusa Tenggara Timur, Direktorat Sumberdaya Mineral, Bandung.
Kusumadinata, D. Kadarisman, 1994, Geologi Lembar Ruteng 1 : 250.000, Nusa Tenggara Timur, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.
Subandoro dan Pudjowaluyo, 1978, Iron Sand Occurrences In The Coastal Areas of Flores, Mineral Resources In Asian Offshore Areas, CCOP, Singapore.
Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of Indonesia. Vol. 1A, 1st Edition. Govt. Printing office, The Hague, pp 104-136
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Buletin Sumber Daya Geologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Buletin Sumber Daya Geologi berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik hak cipta.
Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, penyelidikan, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.