FENOMENA INDUSTRI MINERAL DAN PROSPEK PENDIRIAN PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN MINERAL
Abstrak
Bila diperhatikan perkembangan usaha pertambangan, terutama pertambangan
mineral logam, tampak bahwa industri tersebut berkembang dengan fenomena-fenomena yang khas, seperti fenomena konsentrasi geologi, konsentrasi negara pengolahan, dilema kepemilikan, konsentrasi perusahaan, konsentrasi teknologi, konsentrasi modal, dan perkembangannya sangat tergantung pada harga komoditas di pasar internasional. Perkembangan industri pertambangan nasional juga menghadapi permasalahan permasalahan tersebut, terutama dalam pelaksanaan UU No.4 Tahun 2009, dimana usaha pertambangan di Indonesia diwajibkan mendirikan pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri. Pendirian smelter memerlukan modal sindikasi, teknologi, energi, dan jaminan kelangsungan usaha. Hal lain yang diperlukan adalah pengawasan yang ketat sehingga tidak menimbulkan permasalahan dan kerugian bagi negara sebagai pemilik mineral.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Gocht, WR., Zantop,H., Eggert, RG., 1988, International Mineral Economic, Mineral Exploration, Mine Valuation, Mineral Markets, International Mineral Policies, Springer Verlag Berlin Heidelberg 1988.
http : //www. Smelting.co.id, 2009, PT Smelting Gresik Copper Smelter and Refinary.
Katili, J.A., 1979, Peranan pemerintah dalam manajemen sumber mineral, Majalah Survei dan Pemetaan No. 13/IV/1979.
Sarno Harjanto, 1996, Potensi dan prospek beberepa jenis bahan galian industri di Indonesia, Direktorat Sumber Daya Mineral Bandung.
Silitoe, R.H., 1994, Indonesian minerals deposits-introductory comments,
camparisons and speculation, Journal of Geochemical Exploration, Volume 50NOS.1-3 March 1994,Elsevier.
US Geological Survey, 2008, Mineral Commodity Summaries 2008, United Government Printing Washington
Van Leeuwen, T.M., 1994, 25 Years of minerals exploration and discovery in Indonesia, Journal of Geochemical Exploration, Volume 50-NOS.1-3 March 1994, Elsevier.
M., 1994, 25 Years of minerals exploration and discovery in
Indonesia, Journal of Geochemical Exploration, Volume 50-NOS.1-3 March 1994, Elsevier.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Buletin Sumber Daya Geologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Buletin Sumber Daya Geologi berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik hak cipta.
Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, penyelidikan, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.