STUDI KOMPARASI PEMODELAN INVERSI 1-D, 2-D, DAN 3-D DATA MAGNETOTELLURIK DI DAERAH PANAS BUMI LOKOP, PROVINSI ACEH
COMPARATIVE STUDY OF MAGNETOTELLURIC 1-D, 2-D, AND 3-D INVERSION MODELLING AT LOKOP GEOTHERMAL AREA, PROVINCE OF ACEH
Abstrak
Metode magnetotellurik (MT) dapat menggambarkan struktur/zona tahanan jenis rendah di daerah panas bumi yang dapat ditafsirkan sebagai lapisan batuan penudung. Zona-zona ini biasanya digunakan untuk membantu penentuan target wellsite dan memperkirakan potensi/kapasitas sumber daya panas bumi. Dalam pemprosesan data MT, dapat dilakukan dengan pemodelan inversi 1-D, 2-D, dan 3-D untuk menghasilkan model yang realistis dan lebih presisi. Pemodelan Inversi 1-D sangat mudah dilakukan, disamping itu dapat digunakan sebagai jaminan kualitas setiap stasiun data MT yang lebih efektif. Inversi 1-D biasanya dapat menggambarkan karakter geometri dari tahanan jenis secara keseluruhan terhadap lapisan penudung, namun tidak dapat mendeteksi batas bawah atau variasi kedalamannya. Untuk menjawab ketidakpastian tersebut, dapat dilakukan pemodelan inversi 2-D. Namun pemodelan inversi 2-D juga tidak akan dapat berhasil baik, jika mendapatkan kondisi geologi yang kompleks di daerah penyelidikan. Keterbatasan dari pemodelan inversi 1-D dan 2-D tersebut, dapat diatasi dengan melakukan pemodelan inversi 3-D. Perbandingan metode pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan data MT di daerah panas bumi Lokop, Provinsi Aceh. Hasil pemodelan 1-D dan 3-D lebih dapat menggambarkan kemungkinan adanya zona lapisan penudung di daerah panas bumi Lokop.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Anderson, E., Crosby, D., dan Ussher, G., 2000, BULL-EYE! – Simple Resitivity Imaging to Reliably Locate the Geothermal Reservoir, Proceeding Word Geothermal Congress 2000, Kyushu – Tohoku, Japan, May 28 – June 10, 2000
Cagniard, L., 1953, Basic theory of the magnetotelluric method of geophysical prospecting: Geophysics, 18, 605-635
Cumming, W., dan Mackie, R., 2010, Resistivity Imaging of Geothermal Resources Using 1D, 2D, and 3D MT Inversion ans TDEM Static Shift Correction Illustrated by a Glass Mountain Case History, Proceedings World Geothermal Congress 2010, Bali, Indonesia, 25-29 April 2010.
Johnston, J.M., Pellerin, L., dan Hohmann, G. W., 1992, Evaluation of Electromagnetic Methods for Geothermal Reservoir Detection, Geothermal Resources Council Transactions, Vol 16, October 1992.
Keller, G. V., dan Frischknecht, F. C., 1966, Electrical methods in geophysical prospecting, Pergamon Press Ltd., Oxford, 527 pp.
Larsen, J. C., 1975, Low frequency (0.1-6.0 cpd) electromagnetic study of the deep mantle electrical conductivity beneath the Hawaiian Island: Geophys. J. Roy. Astr. Soc., 43, 17-46.
Miensopust, M.P., Queralt, P., dan Jones, A.G., 2013, Magnetotelluric 3-D Inversion - a Review of Two Successful Workshops o Forward and Inversion Code Testing and Comparison, Geophys. J. Int. (2013) 193, 1216 - 1238, Advance Access Publication 2013 March 13.
Petrick. W. R., Pelton, W. H., dan Ward, S. H., 1977, Ridge regression inversion applied to crustal resistivity sounding data from South Africa: Geophysics, 42, 995-1005.
Robertson, K., Thiel, S., dan Meqbel, N., 2020, Quality over quantity : workfloe and model space exploration of 3D inversion of MT data, Earth, Planet and Space (2020) 72:2.
Rooney, D., dan Hutton, V. R., 1977, A magnetotelluric and magneto-variotional study of the Gregory Rift Valley, Kenya: Geophys. J. Roy. Astr. Soc., 51, 91-119.
Simpson, F., dan Bahr, K., 2005, Practical Magnetotellurics, Georg - August - Universitat, Gottingen, Cambridge University Press
Siripunvaraporn, W., Egbert, G., Lenbury, Y., dan Uyeshima, M., 2005, Three-dimensional magnetotelluric inversion: data-space method, Physics of the Earth and Planetary Interiors 150 (2005) 3-14.
Stanley, W. D., Boehl, J. E., Bostick, F. X., Jr., dan Smith, H. W., 1977, Geothermal significance of magnetotelluric soundings in the Snake River Plain - Yellowstone region : J. Geophys. Res., 82, 2501-2514.
Swift, C. M., 1967, A magnetotelluric investigation of an electrical conductivity anomaly in the southwestern United States: Ph.D. thesis, Massachusetts Institute of Technology, 211 p.
Tietze, K., dan Ritter, O., 2013, 3D Magnetotelluric Inversion in Pratice - The electrical Conductivity Structure of the San Andreas Fault in Central California.
Uchida, T., 2005, Three-Dimensional Magnetotelluric Investigation in Geothermal Fields in Japan and Indonesia, Proceedings World Geothermal Congress 2005, Antalya, Turkey, 24-29 April 2005.
Uchida, T., dan Sasaki, Y., 2006, Stable 3D Inversion of MT data and its application to geothermal exploration, Exploration Geophysics (2006) 37, 223-230.
Vozoff, K., 1972, The magnetotelluric metho in the exploration of sedimentary basins: Geophysics, 37, 98-141.
Wannamaker, P. E., 1983, Resistivity structure of the Northern Basin and Range, in The role of heat in the development of energy and mineral resources in the Northern Basin and Range Province : Geothermal Resources Council, Special Rep., 13, 345-362.
Wannamaker, P. E., Hohmann, G. W., dan Ward, S. T., 1984, Magnetotelluric responses of three-dimensional bodies in layered earths, Geophyisics, Vol 49, No 9 (September 1984); P. 1517-1533, 21 Figs.
Word, D. R., Smith, H. W., dan Bostick, F. X., Jr., 1970, An investigation of the magnetotelluric tensor impedance method: Elec. Geophys. Res. Lab. Report 82, Elec. center, Univ. of Texas at Austin, 264 p.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Buletin Sumber Daya Geologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Buletin Sumber Daya Geologi berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik hak cipta.
Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, penyelidikan, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.