PENENTUAN DAERAH PROSPEK MINERALISASI MENGGUNAKAN METODE GEOKIMIA TANAH, DAERAH NANGA BANGIK, KECAMATAN BOYAN TANJUNG, KABUPATEN KAPUAS HULU, PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DETERMINATION OF MINERALIZATION PROSPECTS BY SOIL GEOCHEMISTRY METHOD IN NANGA BANGIK AREA, BOYAN TANJUNG DISTRICT, KAPUAS HULU REGENCY, WEST KALIMANTAN PROVINCE
Abstrak
Sebagai negara tropis pelapukan tanah di Indonesia berlangsung intensif. Penentuan daerah prospek mineralisasi pada penelitian ini menggunakan metode geokimia tanah, dengan melakukan pengambilan sampel dari tanah lapukan tersebut. Daerah Nanga Bangik, Desa Jemah, Kecamatan Boyan Tanjung, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat memiliki kondisi geologi yang sangat memungkinkan terbentuk mineralisasi logam. Penyelidikan ini dilakukan untuk menentukan daerah prospek mineralisasi.
Sebanyak 135 sampel tanah telah diambil menggunakan sistem ridge and spurs dari horizon B dengan jarak antar titik lokasi sampel 75 – 100 meter. Sampel tanah tersebut dianalisis di Laboratorium Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP). Analisis laboratorium menggunakan metode AAS (Atomic Absorption Spectroscopy), unsur yang dianalisis meliputi Cu, Pb, Zn, Fe, Mn, Ag dan Au. Metode analisis statistik yang dilakukan meliputi analisis distribusi, perhitungan nilai threshold dengan metode perhitungan Mean+2 SDEV dan Median+2 MAD dan korelasi antar unsur dengan Faktor Analisis.
Berdasarkan perhitungan nilai threshold menggunakan dua metode statistik yang berbeda, didapatkan beberapa nilai anomali dan tiga faktor kelompok unsur: Faktor 1: Pb-Fe-Zn-Ag Faktor 2: Mn-Cu dan Faktor 3 berupa unsur Au yang diinterpretasikan berhubungan dengan adanya mineralisasi logam. Didapatkan tiga daerah prospek mineralisasi logam di Bukit Empajak, Bukit Pirang dan Bukit Limau.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Bradshaw, P.M.D., Lett, R.E.W. 1980. Geochemical exploration for uranium using soils.J. Geochem. Explor. 13, 305–319.
Carranza, E.J.M. 2008. Geochemical Anomaly and Mineral Prospectivity Mapping in GIS. Handbook of Exploration and Environmental Geochemistry, vol. 11. Elsevier, Amsterdam.
Carroll, J.B. 1953. An analytic solution for approximating simple structure in factor analysis. Psychometrika 18, 23–38.
Closs LG, Nichol I. 1975. The role of factor and regression analysis in the interpretation of geochemical reconnaissance data. Can J of Ear Sci 12: 1316-1330.
Garrett RG, Kane VE, Zeigler K. 1980. The management and analysis of regional geochemical data. J Geochem Explore 13:115-152.
Grunsky, E.C. 2010. The interpretation of geochemical survey data. Geochem. Explor. Environ.Anal. 10, 27–74.
Harman, H.H. 1976. Modern Factor Analysis, 3rd edition. University of Chicago Press, Chicago.
Hawkes, H.E., Webb, J.S. 1962. Geochemistry in Mineral Exploration. New York 7 Harper.
Hendrickson, A.E., White, P.O. 1964. PROMAX: a quick method for rotation to oblique simple structure. Br. J. Stat. Psychol. 17, 65–70.
Joseph, I., Bhaumik, B.K. 1997. Improved estimation of the Box-Cox transform parameter and its application to hydrogeochemical data. Mathematical Geology 29(8): 963-976.
Kaiser, H.F. 1958. The Varimax criterion for analytic rotation in factor analysis. Psychometrika 23, 187–200.
Kisman, Bambang Pardiarto. 2015. Eksplorasi Umum Emas dan Mineral Ikutannya di Kecamatan Boyan Tanjung Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Pusat Sumber Daya Geologi. Bandung.
Kisman, Ernowo, Sulaeman. 2018. Prospeksi Lanjut Mineral Logam Di Daerah Nanga Bangik dan Sekitarnya Kecamatan Boyan Tanjung Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. Bandung.
Laurent M, Robin OP, Jean-Pierre T. 2010. Multivariate statistikal analysis of trace elements in soil on Spoil Heap, South East Congo-Brazzaville. African Journal of Basic and Applied Sciences 2: 81-88.
Miesch, A.T. 1977. Log-transformation in geochemistry. Mathematical Geology 9(2): 191-194.
Pieters, P.E., Surono dan Y. Noya, T.O. 1993. Peta Geologi Lembar Putissibau, Kalimantan, skala 1 : 250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi. Bandung.
Reimann, C., Filzmoser, P. 1999. Normal and lognormal data distribution in geochemistry: death of a myth. Consequences for the statistikal treatment of geochemical and environmental data. Environmental Geology 39(9): 1001-1014.
Reimann, C., Filzmoserb, P., Garrett, R.G. 2002. Factor analysis applied to regional geochemical data: problems and possibilities. Appl. Geochem. 17, 185–206.
Reimann, C., Filzmoserb, P., Garrett, R.G. 2005. Background and threshold: critical comparison of methods of determination. Sci. Total Environ. 346, 1–16.
Rose, A. W., Hawkes. H. E., Webb. J. S. 1979. Geochemistry in Mineral Exploration. 2nd edn. London: Academic Press.
Vistelius, A.B. 1960. The skew frequency distributions and the fundamental law of the geochemical processes. Journal of Geology 68(1):1-22.
##submission.copyrightStatement##
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##Penulis yang naskahnya diterbitkan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak publikasi atas semua materi naskah jurnal yang diterbitkan/dipublikasikan dalam situs Buletin Sumber Daya Geologi ini dipegang oleh dewan redaksi dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap milik penulis naskah).
Ketentuan legal formal untuk akses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti Buletin Sumber Daya Geologi berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan artikel tanpa meminta izin dari Penulis selama tetap mencantumkan nama Penulis sebagai pemilik hak cipta.
Naskah yang diterbitkan/dipublikasikan secara cetak dan elektronik bersifat open access untuk tujuan pendidikan, penelitian, penyelidikan, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan redaksi tidak bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap hukum hak cipta.